jump to navigation

Nge-Blog Sembari Meraup Dollar Desember 8, 2007

Posted by lenijuwita in peluang usaha.
Tags: , ,
10 comments

meraup dollarBila selama ini aktivitas *nge-blog *di internet dianggap tidak menghasilkan, maka tidak salah jika di blog Anda dipasang link iklan yang memiliki kompensasi yang menarik. Misalnya dengan bergabung dengan program Adsense dari Google.Program-program peraup dollar dari dunia maya sudah banyak dilirik para *netter *di Indonesia. Bahkan seorang teman di Bali rela menyisihkan uang delapan ratus ribu untuk menyewa *hosting* sebesar 300 Gb untuk bermain di Google Adsense. Jika digarap secara terencana, program ini memang menjanjikan. Tengoklah kabar dari seorang webmaster situs shoemoney.com yang mendapatkan cek sebesar 1,1 milyar rupiah. Antara percaya atau tidak, tapi demikianlah yang dikabarkan detikinews. (lebih…)

Menghidupkan Rasa Mati Dalam Jiwa Desember 6, 2007

Posted by lenijuwita in islam.
Tags: , , , ,
2 comments


Sumber : nurulyaqin
Penulis : Ust. Arsil Ibrahim MA
 

Rasa mati adalah perasaan kesadaran yang tinggi bahwa suatu hari kita akan terbujur kaku selama-lamanya di sebuah pusara yang tertulis di atasnya nama, tanggal lahir dan tanggal mati kita. Perasaan ini merupakan sebuah warna yang sudah lama pudar dalam jiwa mayoritas manusia.
Indikasi pupusnya rasa mati dalam diri manusia tercermin dalam kecintaannya yang keras terhadap harta dan kemewahan dunia yang diburunya siang malam. Padahal ia tahu semua yang dicapainya pasti akan ditinggalkannya. Indikasi tersebut juga terjabarkan dalam kedahagaan yang mencambuk nafsunya sehingga beringas melanggar seluruh aturan Tuhan demi tercapainya hasrat dunia yang sementara. Atau pada keacuhan hatinya terhadap perintah-perintah Allah yang semakin menjauhkan dirinya dari kasih dan sayang Allah SWT.
Setiap hari manusia berlari ke sana ke mari mengusung nafsunya dan tenggelam dalam kesibukan duniawi yang ‘berhasil’ menjadikannya lupa atau pura-pura lupa akan hakikat mati. Banyak sekali yang akhirnya malah benar-benar terkapar dalam keindahan semu dunia sehingga habislah keyakinannya terhadap hakikat mati. Kondisi seperti inilah yang Allah tegur dalam firmanNya berikut:

Terjemahan:”Katakan, sesungguhnya kematian yang kamu lari daripadanya, justeru ia yang akan menemui kamu’. (Surah al-Jumu’ah 62: 8).

Manusia yang telah habis keyakinannya terhadap hakikat mati adalah manusia yang paling tidak punya nurani. Seluruh fakta tentang kematian yang lalu lalang di hadapannya setiap saat bagaikan angin lalu yang tidak memberi kesan apapun kepada dirinya. Ia acuh saja mendengar keluarga dekatnya, sahabatnya atau handai taulannya meninggal dunia. Bahkan menyaksikan pembantaian saudara-saudaranya sesama Muslim di kaca TV, masih bisa dilaluinya sambil menikmati semangkuk sup hangat tanpa merasa terganggu sedikitpun. Fenomena seperti ini mengingatkan kita pada hari Idul Adha, di mana kita menyaksikan seekor kerbau disembelih, dikuliti dan dipotong-potong dagingnya. Sementara kerbau lain di sebelahnya masih bisa menikmati setumpuk rumput hijau tanpa merasa terganggu sedikitpun. Padahal ia jelas-jelas akan disembelih pula pada keesokan harinya.

Beginikah Rasanya Mati?

Bayangkan sejambak rambut di kepala dicabut, atau selembar perban yang melekat di atas luka badan sejak seminggu dicabut. Tentulah sakit sekali rasanya. Lalu bagaimana pula gerangan jika nyawa yang sudah lekat di badan selama puluhan tahun dicabut? Kita tidak akan pernah dapat membayangkan kecuali dengan menyimak sumber berita yang berasal dari Nabi SAW dan para salafus soleh. (lebih…)